Nasional, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, dirinya dan Partai Demokrat tidak setuju bila ada pemakzulan pada Presiden Joko Widodo. Partai Demokrat, menurut SBY, tetap konsisten mendukung Presiden Jokowi beserta pemerintahannya guna menuntaskan masa baktinya.

"Tidak ada niat sekecilpun, apalagi tindakan, untuk menjatuhkan pemerintahan di tengah jalan," kata SBY saat memberikan pidato politiknya di acara Dies Natalis ke-15 Partai Demokrat, di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa, 7 Februari 2017.

Baca juga: SBY: Terlalu Dini Bicara Pemilu 2019

Pada Desember 2016 lalu, polisi menangkap sejumlah aktivis atas tuduhan makar. Menurut SBY hal ini adalah jenis kejahatan yang serius. Bila terbukti, maka hukum harus ditegakkan dengan tegas. "Saya pribadi, tidak pernah setuju dengan penjatuhan Presiden di tengah jalan tanpa alasan yang dibenarkan oleh konstitusi," ujarnya.

Baca pula: Ada Penyadapan, SBY: Respons Penegak Hukum Datar Saja

Menurut presiden Indonesia keenam ini, rakyat tengah mengikuti penegakan hukum terkait kasus makar. Rakyat akan menjadi saksi sejarah ketika para tersangka diadili.

Selain itu, SBY menegaskan dirinya dan Partai Demokrat tidak terlibat dalam upaya makar itu. Menurut dia, tuduhan pada partainya itu ibarat halilintar di siang bolong. "Secara pengecut pula diedarkan selebaran-selebaran “hoax” tanpa identitas siapa pembuatnya," kata dia.

Dalam kesempatan ini, SBY menyampaikan kembali tiga sikap politik Partai Demokrat terkait hubungannya dengan pemerintah. Pertama, kata dia, pejabat eksekutif, baik Gubernur, Bupati, dan Walikota dari Demokrat, ataupun wakil-wakilnya, wajib loyal dan mendukung penuh Presiden Jokowi.

Kedua, Partai Demokrat mendukung penuh setiap keputusan dan kebijakan pemerintah yang tepat dan benar serta pro rakyat. Ketiga, Partai Demokrat akan mengkritisi dan mengoreksi keputusan Presiden dan kebijakan pemerintah yang keliru dan tidak tepat, serta bertentangan dengan kehendak rakyat. 

AHMAD FAIZ

Simak: Panglima TNI dan Menhan Tak Sinkron, Wiranto Turun Tangan